Tabloidhape.com – Laptop rusak itu kayak cobaan hidup mendadak, nggak pernah diprediksi, tapi bisa datang kapan aja. Makanya, penting banget buat kamu tahu jenis kerusakan laptop dan biaya yang harus kamu siapin biar nggak kaget pas ke tukang servis.
Nggak sedikit orang yang akhirnya nyesel karena nggak tahu kalau kerusakannya ternyata bisa dihindari atau diperbaiki sendiri dengan biaya lebih murah. Artikel ini bakal ngebahas semua hal tentang kerusakan laptop, mulai dari yang ringan sampai yang berat, plus estimasi biayanya dalam rupiah.
1. Layar Laptop Bermasalah
Salah satu kerusakan paling sering terjadi adalah layar laptop yang bermasalah. Entah itu blank screen, layar berkedip, sampai retak karena jatuh. Layar rusak bisa bikin aktivitas kamu terganggu total. Kalau layarnya blank tapi masih nyala, kemungkinan masalah ada di kabel fleksibel atau VGA-nya.
Biaya perbaikannya mulai dari Rp200.000 – Rp500.000 tergantung merek laptop dan tingkat kerusakan. Tapi kalau layarnya pecah dan harus ganti panel, siapin dana sekitar Rp700.000 – Rp1.500.000 untuk layar standar. Kalau laptop kamu pakai layar IPS atau OLED, biayanya bisa lebih mahal, sekitar Rp1.800.000 – Rp3.000.000.
2. Keyboard Nggak Berfungsi
Masalah yang satu ini juga sering banget kejadian, apalagi kalau kamu sering makan atau minum di dekat laptop. Keyboard bisa rusak karena kemasukan air, debu, atau karena usia pakai.
Kalau hanya beberapa tombol yang nggak berfungsi, biasanya teknisi bakal tawarkan pembersihan dan perbaikan minor dengan harga sekitar Rp150.000 – Rp300.000. Tapi kalau harus ganti seluruh keyboard, biayanya berkisar antara Rp350.000 – Rp800.000, tergantung model dan merek laptop kamu.
3. Laptop Overheat dan Mati Sendiri
Laptop yang panas banget terus tiba-tiba mati sendiri bisa jadi karena kipas pendingin rusak, pasta termal yang kering, atau heatsink kotor. Ini hal serius karena kalau dibiarkan, bisa bikin prosesor atau motherboard ikutan rusak.
Untuk servis pembersihan kipas dan ganti pasta termal, biayanya sekitar Rp150.000 – Rp250.000. Tapi kalau kipasnya harus diganti, kamu harus siapin dana tambahan sekitar Rp200.000 – Rp400.000 tergantung jenis kipasnya.
4. Harddisk atau SSD Bermasalah
Kalau laptop kamu tiba-tiba lambat, sering nge-hang, atau nggak bisa booting, bisa jadi harddisk atau SSD-nya bermasalah. Data yang korup atau bad sector bisa jadi penyebabnya.
Kalau masih bisa diselamatkan, teknisi bisa bantu recovery data dan install ulang sistem dengan biaya Rp300.000 – Rp600.000. Tapi kalau harddisk atau SSD harus diganti, harganya tergantung kapasitas: Rp400.000 untuk HDD 500GB, Rp600.000 – Rp1.000.000 untuk SSD 256GB – 512GB.
5. Baterai Ngedrop atau Nggak Ngecas
Kamu sering colok charger terus karena baterai laptop cepet habis? Bisa jadi baterainya udah soak. Baterai laptop punya usia pakai, dan kalau udah waktunya ganti, nggak ada pilihan lain selain beli yang baru. Harga baterai tergantung merek dan tipe. Umumnya, baterai standar dibanderol Rp400.000 – Rp800.000, sedangkan untuk baterai model tanam bisa sampai Rp1.200.000 – Rp1.800.000.
6. Charger Rusak
Charger atau adaptor rusak juga termasuk kerusakan umum. Gejalanya mulai dari nggak bisa ngecas sama sekali sampai kabel yang putus di ujung.
Kalau masih bisa diperbaiki, biasanya teknisi pasang harga sekitar Rp100.000 – Rp200.000. Tapi kalau harus beli charger baru, harga adaptor original berkisar antara Rp300.000 – Rp600.000.
7. Motherboard Error
Nah ini dia salah satu kerusakan paling bikin deg-degan: motherboard rusak. Gejalanya bisa macam-macam, dari laptop yang nggak bisa nyala, nyala tapi nggak ada tampilan, sampai sering restart sendiri. Masalah motherboard bisa karena overheat, terkena air, atau komponen yang udah aus.
Kalau kamu beruntung, motherboard masih bisa diperbaiki dengan harga Rp500.000 – Rp1.000.000. Tapi kalau harus ganti, harganya bisa bikin dompet menjerit: Rp1.500.000 – Rp4.000.000, tergantung merek dan tipe laptop.
8. Port USB dan Audio Rusak
Kalau kamu colok flashdisk atau headset tapi nggak terdeteksi, mungkin port USB atau audio jack-nya rusak. Ini biasanya terjadi karena colokan yang longgar, patah, atau kotor.
Biaya perbaikan port USB atau audio biasanya sekitar Rp150.000 – Rp300.000. Tapi kalau kerusakannya parah dan butuh penggantian board, bisa naik jadi Rp400.000 – Rp700.000.
9. Sistem Operasi Error
Laptop kamu nge-freeze terus atau lemot banget padahal hardware-nya oke? Bisa jadi sistem operasinya yang bermasalah. Biasanya butuh install ulang, optimasi, atau update driver.
Biaya jasa install ulang Windows biasanya Rp150.000 – Rp300.000. Kalau sekalian backup data dan install software tambahan, bisa naik ke Rp400.000.
10. Lupa Password BIOS atau Windows
Kejadian sepele tapi bikin panik: lupa password BIOS atau login Windows. Untuk Windows biasanya bisa direset dengan software tertentu, tapi BIOS perlu trik khusus. Reset password Windows dikenakan biaya sekitar Rp100.000 – Rp250.000, sedangkan reset BIOS bisa mencapai Rp300.000 – Rp500.000 tergantung tingkat kesulitannya.
11. Kerusakan Casing dan Engsel
Sering buka-tutup laptop dengan kasar bisa bikin engsel jadi longgar bahkan patah. Kadang casing juga retak karena jatuh atau terbentur. Biaya perbaikan engsel dan casing cukup bervariasi, mulai dari Rp200.000 – Rp600.000, tergantung tingkat kerusakan dan ketersediaan spare part.
Tips Biar Laptop Kamu Awet
Sekarang kamu udah tahu macam-macam jenis kerusakan laptop dan biaya yang harus disiapin. Tapi lebih bagus lagi kalau kamu bisa mencegahnya. Nih, beberapa tips buat kamu:
1. Jangan makan/minum deket laptop
Kedengerannya sepele, tapi makan atau minum di dekat laptop tuh rawan banget bikin masalah. Air tumpah bisa bikin keyboard korslet atau bahkan merusak motherboard. Remah-remah makanan juga bisa masuk ke sela keyboard, bikin tombol jadi macet atau nggak responsif.
2. Bersihin laptop secara rutin, minimal tiap 3 bulan
Debu bisa numpuk di dalam kipas atau saluran udara laptop, bikin aliran udara terhambat. Akibatnya? Laptop cepet panas dan bisa overheat. Bersihin laptop pakai kuas halus atau blower, dan kalau bisa, bawa ke tempat servis buat dibersihin bagian dalamnya juga.
3. Gunakan cooling pad kalau sering kerja berat
Kalau kamu sering pake laptop buat editing video, gaming, atau multitasking berat, pake cooling pad bisa bantu banget buat jaga suhu laptop tetap adem. Overheat itu musuh utama komponen laptop, apalagi prosesor dan VGA.
4. Jangan paksa laptop kerja non-stop 24 jam
Laptop juga punya batas kemampuan. Jangan dipaksa nyala terus-menerus tanpa istirahat, apalagi sambil ngecas terus. Selain bikin baterai cepet soak, suhu komponen juga bisa naik dan bikin kerusakan jangka panjang.
5. Backup data penting secara rutin
Kadang laptop rusak bisa nyeret data penting kamu ikut hilang. Makanya, biasain backup file penting ke harddisk eksternal atau cloud storage. Jadi kalau suatu saat laptop bermasalah, setidaknya data kamu tetap aman.
6. Update antivirus dan sistem operasi secara berkala
Virus bisa bikin sistem laptop rusak atau nge-lag parah. Update antivirus dan sistem operasi bakal bantu kamu nutup celah keamanan dan bikin performa laptop lebih stabil. Jangan males klik update ya!
Baca juga: Cara Merangkum dari YouTube, Tips Simpel Buat Kamu yang Sibuk
Kesimpulan
Memahami jenis kerusakan laptop dan biaya perbaikannya bisa jadi penyelamat kamu di waktu yang genting. Nggak cuma buat jaga-jaga, tapi juga supaya kamu bisa ambil keputusan tepat: servis, ganti spare part, atau mungkin malah beli baru. Jadi, jangan anggap enteng hal sepele kayak laptop lemot atau baterai cepet habis. Bisa jadi itu tanda-tanda kerusakan yang lebih serius.
Semoga info tentang jenis kerusakan laptop dan biaya ini bermanfaat buat kamu dan bikin kamu lebih siap kalau sewaktu-waktu laptop kesayangan bermasalah.
